POLISI MENAMBAK MATI WARGA SAAT MEMBANGUNKAN SAHUR DI CIREBON Beita kali ini akan membahas tentang POLISI MINUMAN MIRAS MENAMBAK MATI TUKAN OBROG DI CIREBON
Citra korps kepolisian Republik Indonesia kembali tercoreng. Oknum anggota Reserse Kepolisian Sektor (Polsek) Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Siapa Nama Polisi yang menembak mati tukang obrog saat membagunkan sahur di cirebon polisi itu bernama Brigadir Sahidin Zainudin menembak warga yang tidak jelas kesalahannya, Minggu dini hari kemarin. Akibatnya, korban bernama Cipta Agus Tira (18) tewas bersimbah darah di tempat kejadian perkara, di depan Balai Desa Karangwareng.
Menurut sejumlah saksi yang enggan disebutkan namanya, peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 01.35 WIB, Minggu (5/8) dini hari. Saat itu, korban yang juga warga Desa Blender RT 01 RW 05 Nomor 07, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, sedang nongkrong di depan Balai Desa Karangwareng bersama belasan rekan-rekannya. Maklum, malam Minggu, korban sering kongko bersama teman-temannya menunggu tim kesenian penggugah sahur (obrog) lewat.
Ketika obrog lewat, korban berbaur sebentar dengan tim kesenian obrog bersama rekan-rekannya. Beberapa saat kemudian, korban berencana pulang untuk makan sahur. Bersamaan dengan itu, tersangka melintas menggunakan sepeda motor bersama rekannya yang bukan dari anggota kepolisian. Tujuan kedatangan tersangka untuk patroli malam. Kebetulan, yang bersangkutan mendapat jadwal piket pada malam itu.
Tiba-tiba, tersangka berhenti dan mengeluarkan senjata. Pada saat itu juga, tersangka yang diduga di bawah pengaruh minuman keras (mabuk), melepaskan tembakan ke udara untuk memberi peringatan. Korban yang pada waktu itu tidak mendengar jelas bunyi tembakan kemudian mengatakan, “Apa tuh, petasan?” Mendengar kata-kata itu, tersangka menghampiri kerumunan dan langsung menodongkan senjata api berjarak sekitar setengah meter di depan korban. Doooorrr…Tembakan kedua mengenai perut bagian kanan korban.
Melihat kondisi itu, kerumunan kocar-kacir membubarkan diri. Sementara, tersangka yang terlihat bingung, menyeret jasad korban yang sudah tidak bernyawa ke sepeda motor. Karena diketahui warga sekitar yang mendengar keributan di luar rumah, tersangka tergesa-gesa membawa jasad korban ke RSUD Waled sekitar pukul 02.00 WIB Minggu dini hari. Namun, setelah korban sampai di RSUD Waled yang jaraknya sekitar 4 kilometer, tersangka kabur meninggalkan begitu saja jasad korban di IGD RSUD Waled. Menurut Eka, jari-jari kaki korban terluka parah karena saat dibawa menggunakan motor ke RSUD Waled, kaki korban yang sudah tidak sadarkan diri itu, terseret-seret menyentuh aspal.
Menurut Eka, temen dekat korban, tidak jelas apa kesalahan korban sampai ditembak pelaku. “Pada waktu itu, Agus bersama saya bergandengan tangan untuk pulang. Tapi anggota polisi itu tiba-tiba menodongkan tembakan ke arah Agus,” kata Eka (17), teman dekat Agus yang mengetahui peristiwa tersebut.
Eka menambahkan, tidak ada kesalahan yang dilakukan Agus. Begitu pula para tim kesenian obrog pada malam itu. “Kalaupun ada kesalahan, kesalahannya di mana? Orang lagi ngobrog, tiba-tiba dia (tersangka, red) menembak Agus,” ucapnya.
Kerabat korban, Andi (42) merasa sangat terpukul dengan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, sikap kepolisian sudah sangat tidak berperikemanusiaan. “Kalau mau nembak itu ya ke penjahat, ke teroris, ke orang yang suka korupsi. Ini nembak sembarangan saja. Agus tidak bersalah. Kami minta polisi harus bertanggung jawab. Bila perlu polisi yang nembak itu ditembak lagi,” ungkapnya geram.
Sementara itu, Kapolres Ciebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK MSi langsung menuju lokasi kejadian sekitar pukul 05.00 WIB bersama istrinya. Kapolres meminta jajarannya segera menangkap tersangka.
Hero mengakui Sahidin Zainudin tengah dalam pengaruh minuman keras. Dia sengaja menembakkan senjatanya ke atas untuk peringatan. Sementara satu tembakan lainnya yang mengenai Agus, tidak disengaja. “Setelah tembakan pertama, pistol pelaku macet, pelatuk tidak kembali pada posisi semula. Pelaku berusaha memperbaiki posisi pelatuk. Dan itu harus mengeluarkan peluru dari rumah peluru. Namun karena pelaku dipengaruhi oleh alkohol, tiba-tiba meletus dan mengenai korban,” tegas Hero.
Masih menurutnya, pelaku lalai mengarahkan posisi pistol saat memperbaiki pelatuk. “Seharusnya mengarah ke bawah, tetapi pelaku lalai, karena di bawah pengaruh alkohol,” tambah Hero. Kapolsek Karangsembung, AKP Sukhemi SH membenarkan adanya peristiwa penembakan terhadap warga bernama Cipta Agus Tirta, warga Desa Blender RT 01 RW 05 Nomor 07, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon. Dia berjanji akan mengusut tuntas kejadian tersebut.
“Dari laporan warga, memang dia (Brigadir Sahidin Zainudin, red) menembak warga. Tapi ada beberapa dugaan yang mengakibatkan anggota saya mengeluarkan senjata api. Kita nanti akan cari penyebabnya. Sekarang dia sedang ditangani dan diselidiki Propam Polres Cirebon,” ujarnya. Untuk menindaklanjuti bukti-bukti penembakan, jasad korban langsung dikirim ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu untuk diotopsi. Sementara di lokasi penembakan, tidak dipasang police line karena menjadi jalur alternatif mudik yang dilalui kendaraan. Di TKP hanya ditemukan ceceran bercak darah segar. Diduga, darah yang tercecer adalah ketika korban diseret tersangka.
Dari perkembangan penangkapan tersangka, menurut informasi, Brigadir Sahidin Zainudin menyerahkan diri di Polsek Astanajapura enam jam setelah kejadian penembakan. Kemudian, diserahkan ke Propam Polres Cirebon untuk dimintai keterangan. Sementara itu, pantauan di kediaman Brigadir Sahidin Zainudin di Jl Raya Kubangdeuleug, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon terlihat sepi. Menurut kabar, istri dan anak Sahidin sudah diamankan Polres Cirebon dengan dievakuasi ke kerabatnya di luar Cirebon.
Terpisah, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH melalui Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul dalam siaran pers yang diterima Radar turut prihatin dan menyesalkan peristiwa tersebut. “Polda Jabar sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu. Terhadap keluarga korban, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno menyampaikan turut berduka cita dan memohon maaf atas peristiwa yang terjadi,” ujar Martinus.
Ditambahkan Martinus, Polda Jawa Barat akan menindak tegas dan memproses hukum Brigadir Sahidin Zainudin. “Untuk pelaku Brigadir Sahidin Zainudin kami telah lakukan pemeriksaan dan ditahan untuk proses pelanggaran Kode Etik Polri dan untuk proses hukum pidana,” tuturnya.
Terkait kasus tersebut, lanjut Kabid Humas Polda Jabar, pihaknya akan memperketat dan mengawasi kembali seluruh anggota Polri di lingkungan Jawa Barat yang memegang senjata api (Senpi). “Terhadap anggota Polri yang memegang Senpi, kami akan meningkatkan kembali pengawasan dan memperketat pengajuan bagi anggota Polri yang akan memegang senjata api,” imbuhnya.
Judul: POLISI MENAMBAK MATI WARGA SAAT MEMBANGUNKAN SAHUR DI CIREBON
Rating: 100% out of 100% based on 100000 ratings. 100000 user reviews.
Ditulis Oleh Portal Media News Terkini
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 100% out of 100% based on 100000 ratings. 100000 user reviews.
Ditulis Oleh Portal Media News Terkini
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...