Pengumuman Tenaga Honor Katagori 1 dan 2 sebentar lagi akan di umkan oleh pemerinta karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Pemda agar dalam mengajukan kebutuhan pegawai negeri sipil (PNS) betul-betul dikalkulasikan dengan tepat dan benar. Dengan begitu tidak sampai terjadi miss-match (salah hitung) yang dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang serius.‘’Utamakan honorer yang ada untuk diangkat jadi PNS. Kemudian stop penerimaan honorer,’’ katanya, ketika membuka Rapat Kabinet Terbatas Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/9) pagi.
Rapat Kabinet Terbatas tersebut membahas masalah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi PNS dan RPP tentang Pegawai Tidak Tetap (PTT), dan masalah permohonan grasi dari beberapa anggota masyarakat. Rapat dihadiri Wapres Boediono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menseskab Dipo Alam, Panglima TNI Laksama Agus Suhartono, Mendiknas, Mendagri, Menpan dan para menteri di jajaran politik, hukum dan keamanan. SBY mengakui, isu soal pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS dan masalah pegawai tidak tetap menjadi perhatian banyak kalangan.
Pada periode pemerintahannya yang pertama, jelas dia, telah banyak diangkat PNS yang berasal dari tenaga honorer, kurang lebih satu juta orang. Tapi dalam perkembangannya ternyata masih banyak dilakukan perekrutan tenaga-tenaga honorer baru, termasuk yang dilakukan di daerah-daerah. Padahal sudah ada larangan menerima tenaga honorer lewat Peraturan Pemerintah 41 Tahun 2005 tentang tenaga honorer masih tidak dihiraukan sejumlah Pemda. ‘’Karena itu, masalah ini harus dicarikan solusinya,’’singkatnya.
Solusi pertama, katanya, harus dihitung dengan cermat berapa kebutuhan tenaga PNS di pemerintahan dan lembaga-lembaga lain. “Jangan sampai penyelenggaraan pemerintahan kekurangan PNS atau kelebihan,” tegasnya. Kedua, dalam rangka membangun good governance harus mensyaratkan integritas dan kapasitas yang dimiliki PNS agar kelak dapat menggerakkan administrasi pemerintahan yang baik.
Penambahan PNS itu pun, juga harus disesuaikan dengan anggaran negara. “Kita ingin mempermudah semua urusan dengan baik, tetapi harus kita tata dengan baik dan benar. Semuanya harus bisa dipertanggungjawabkan,” jelas SBY.
SBY menegaskan, pemerintah menargetkan penyelesaian masalah honorer tuntas pada 2012 mendatang. Pasalnya, tahun ini telah dilakukan pengangkatan CPNS dari honorer kategori satu (yang dibiayai APBN/APBD). Itu berarti yang tersisa honorer kategori dua (tidak dibiayai APBN/APBD). “Penyelesaian honorer akan dituntaskan pada 2012. Yang jadi sasaran adalah honorer kategori dua (yang tidak dibiayai APBN/APBD) karena kategori satu sudah tahapan menunggu penetapan NIP,” katanya.
Sementara, MenPAN dan RB EE Mangindaan usai mengikutyi sidang cabinet terbatas mengatakan, untuk honorer kategori dua akan dimasukkan dalam formasi CPNS 2011 dan dites tahun ini. Sedangkan pemberkasan NIPnya dilakukan pada awal 2012. “Kategori satu pasti tuntas tahun ini. Kalau kategori dua sulit tahun ini diselesaikan karena mereka masih harus dites lagi. Tidak seperti kategori satu yang tanpa tes,” ujarnya. “Presdien berharap pengangkatan CPNS dari honorer terakhir 2012. Setelah itu tidak ada lagi,” tandasnya.
Data yang dilansir kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Rfeormasi Birokrasi (MenPA dan RB), sebanyak 51.075 atau 33,53 persen honorer kategori satu menunggu penetapannya sebagai CPNS. Mereka sudah dinyatakan lolos verifikasi dan validasi serta memenuhi kriteria pemberkasan. Sedangkan jumlah tenaga honorer kategori dua yang masuk per 31 Desember 2010 sebanyak 417.519. Terdiri dari instansi pusat 60.748 orang dan daerah 356.771. Dengan total instansi yang mengusulkan 336, di mana 13 pusat dan 323 daerah.
Data tenaga honorer kategori kedua ini sampai sekarang terus bertambah, sehingga sampai 8 Februari 2011 mencapai 628.465. Adapun rincinnya, pusat 78.279 orang dan daerah 550.186, dengan total instansi yang mengusulkan adalah 489.
Judul: TENAGA HONOR KATAGORI 1 DI ANGKAT TAHUN INI KATAGORI 2 TAHUN DEPAN
Rating: 100% out of 100% based on 100000 ratings. 100000 user reviews.
Ditulis Oleh Portal Media News Terkini
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 100% out of 100% based on 100000 ratings. 100000 user reviews.
Ditulis Oleh Portal Media News Terkini
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
